Cari Blog Ini

Semburan Lumpur di Tarumajaya Bekasi

SEMBURAN lumpur yang terjadi di Kampung Kebonkelapa, Desa Segaramakmur, Tarumajaya, dibenarkan oleh salah seorang anggota polisi yang tidak mau disebutkan identitasnya, saat dihubungi.

“Jadi di sana ada 2 BUMN, Pertagas dan PGN. Yang PGN pengeboran (ke bawah), sedangkan yang Pertagas boring. Dia ngebornya enggak ke bawah, tapi lurus, sepanjang 1 kilometer. Pengerjaan kalau gak salah dilakukan Adhinusa,” jelasnya.

Boring yang ia maksud yakni pengeboran horizontal, sehingga menyebabkan pondasi beberapa naik, namun 1 rumah mengalami kebocoran sehingga keluar lumpur. Hal itu terjadi pada Senin (1/8/2016) sore.

“Saya juga dengar katanya sempat ada keributan. Tapi setelah saya cek, tidak ada. Dan dengar-dengar masyarakat juga sudah musyawarah dengan kontraktor. Semburan juga sudah berhenti pada Rabu, kalau tidak salah,” jelasnya.

Sebelumnya: beredar kabar di media sosial  dan pesan sebaran di berbagai aplikasi pesan yang mengabarkan peristiwa tersebut. Tidak jelas siapa yang pertama kali menyebarkan.

Beredar kabar di jejaring sosial dan melalui broadcast bahwa telah terjadi semburan lumpur bercampur semen di Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Segaramakmur, Tarumajaya. Tidak diketahui siapa yang menyebarkan pesan ini.

Kalimat pembuka pesan ini adalah, “hoax bukan?” Selanjutnya dipaparkan terkait proyek permasangan pipa gas milik sebuah BUMN yang melibatkan kontraktor. Pemasangan pipa gas membuat kontraktor mengebor wilayah Desa Segaramakmur.

“Akibat kegiatan itu minimal 10 rumah lebih di kampung itu mengalami kerusakan berupa retak di dinding dan lantai hancur. Kondisi paling parah adanya dari rumah yang lantainya menyembur lumpur bercampur semen.”

Penyedotan semen yang keluar dari rumah itu, dikatakan, membutuhkan 5 kali pengangkutan dengan truk. Warga menuntut ganti rugi hingga Rp150-200 juta kepada kontraktor hanya menyanggupi Rp20 juta.

“Warga juga mencoba menginformasikan ke lembaga bantuan hukum dan lembaga yang peduli pada lingkungan hidup namun belum ada tanggapan. Tokoh masyarakat yang sebelumnya peduli sekarang bersikap masa bodoh,” tukas si penyebar.

Kabar di atas belum dapat diketahui kebenarannya. Setelah mencoba mengkonfirmasi pihak yang berkaitan namun belum mendapatkan jawaban.

Tidak ada komentar: