Bagi masyarakat yang lahir di Bekasi, Jawa Barat. Buat para pendatang, tentu mesti turut berbangga dan mengenal riwayat kota di pinggir timur Ibu Kota itu sebagai daerah yang kaya akan sejarah masa revolusi fisik (1945-1950).
Tentu belum lekang dari ingatan bahwa beberapa waktu lalu, Bekasi sempat jadi sasaran bully. Baik di media sosial, hingga jadi iklan salah satu provider seluler di Indonesia.
Yang begitu itu adalah contoh sikap tak menghargai, bahkan seolah menghina sejarah republik ini. Betapa tidak, pasalnya di masa revolusi dulu, Bekasi merupakan “gerbang republik” setelah tentara republik diharuskan keluar dari Jakarta.
“Dulu Bekasi itu jadi pintu, jadi gerbangnya republik. Semua pejuang, mulai dari tentara, hingga laskar-laskar ngumpulnya di Bekasi. Makanya dulu Bekasi daerah panas, daerah wild wild west,” ungkap penggiat sejarah komunitas Front Bekassi, Beny Rusmawan, kepada Okezone.
Memang dulu sebelum 15 Agustus 1950 (hari jadi Bekasi), wilayah ini hingga batas timur di Cikarang, masih jadi bagian Kabupaten Jatinegara. Bekasi masih jadi suatu “wilayah” yang belum berbentuk kota atau kabupaten yang terpisah.
Berbagai pertempuran juga sempat terjadi di Bekasi yang kebanyakan, bentrokan frontalnya meladeni tentara sekutu yang “diwakili” serdadu-serdadu Inggris.
“Di Bekasi, tempurnya kebanyakan sama Inggris secara frontal. Seperti pertempuran di Kranji, pertempuran Sasak Kapuk (Pondok Ungu). Kalau dengan Belanda, perlawanannya sudah gerilya, bukan lagi frontal,” imbuh Beny.
Memang pada akhirnya, lini-lini pertahanan Tentara Keamanan Rakyat (TKR, kini TNI) dan sejumlah laskar di Bekasi hingga Cikarang, akhirnya dijebol Belanda pada Clash I atau Agresi Militer I Belanda pada Juli 1947. Pun begitu, setidaknya sekutu dan Belanda pernah kerepotan meladeni perlawanan para petarung republik di Bekasi.
Makanya di paragraf pertama, penulis mengajak warga asli maupun warga pendatang di Bekasi, untuk bisa berbangga atas sejarah Bekasi. Kalau masih kurang bangga, coba pikirkan kenapa banyak nama-nama wilayah maupun nama jalan di Bekasi yang tergolong “heroik”?
Di Kota Bekasi saja, ada wilayah-wilayah yang namanya Medan Satria, Perwira, Bintara, Jalan Raya Pejuang, Jalan Veteran, dll. Karena memang di setiap daerah itu mesti ada peristiwa bersejarah yang punya makna tersendiri.
Kota Patriot Jadi Rebutan
Nah, setelah Bekasi lepas dari Kabupaten Jatinegara pada 1950, muncul pengajuan untuk julukan Kota Bekasi. Perdebatan alot sempat terjadi karena Karawang pernah juga ingin pakai julukan “Kota Patriot” yang baru bisa diselesaikan pada 1997.
“Ya, dulu pas mau memberi status atau julukan, Karawang sendiri sempat pengin jadi (punya julukan) Kota Patriot. Ya ngamuk lah tokoh-tokoh Bekasi sama para veterannya. Mereka merasa ya yang bertempur di sini (Bekasi) kok, Karawang ‘anteng-anteng’ saja,” lanjut Beny.
“Dulu juga sempat mau dinamain Kota Pahlawan, tapi enggak mungkin karena sudah jadi julukannya Kota Surabaya. Setelah ditengahi (dimediasi), disepakatilah Bekasi ‘Kota Patriot’, sementara Karawang ‘Kota Pangkal Perjuangan’. Karena memang dulu pertempurannya banyak di Bekasi, sementara Karawang lebih sering jadi markas tentara republik,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar