Usai bentrokan antara massa FPI dengan massa LSM GMBI muncul petisi yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, DPR, dan Presiden Joko Widodo agar mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Anton Charliyan dari jabatannya.
Petisi itu dibuat akun Rakyat Bergerak di laman change.org, hari ini, dan telah didukung 11.898 pendukung.
Dalam keterangannya, Rakyat Bergerak mengungkapkan alasan agar Kapolda Jawa Barat dicopot. "Usut punya usut, ternyata GMBI ini merupakan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang ketua dewan pembina hariannya adalah Irjen Pol Anton Charlian yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat," tulis Rakyat Bergerak dalam petisi tersebut.
Bentrokan antara massa FPI dengan GMBI terjadi di depan Mapolda Jawa Barat kemarin. Massa GMBI mendesak agar Polda Jawa Barat mengusut kasus penistaan Pancasila yang dilakukan imam besar FPI Habib Rizieq.
Menurut akun Rakyat Bergerak, hal itu tidak wajar. "Jelas ini ada aroma untuk membenturkan rakyat dengan rakyat. Kami ingin agar Ketua Dewan Pembina Harian LSM GMBI yang juga merupakan Kapolda Jabar untuk bertanggung jawab atas perilaku anarkis yang dilakukan LSM-nya," kata dia.
Akun Rakyat Bergerak menyatakan, massa penyerang laskar FPI jelas-jelas menggunakan pakaian yang bertuliskan GMBI. "Kami menyayangkan terjadi penyerangan oleh LSM yang diketuai Kapolda Jabar tersebut kepada Laskar FPI," kata dia.
Bahkan, menurut akun tersebut, ada salah satu anggota GMBI yang menyatakan bahwa sebelum tiba di Polda Jabar, masa anggota GMBI Indramayu dilepas keberangkatannya oleh Kapolsek Jatibarang.
[tajukindonesia.net]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar