Cari Blog Ini

FKPPI Sukses Laksanakan Dialog Pencegahan Konflik Komunal

Kabarkendari.com – Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiran ABRI (FKPPI) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sukses menggelar dialog bertema “Pola Pencegahan dan Penanganan Konflik Komunal pada Masyarakat,” agar Sultra menjadi daerah aman, nyaman dan harmonis.

Dalam dialog ini hadir tiga pemateri yakni Komandan Kodim 1417/Kendari diwakili Mayor Muhammad Kamil, Akademisi Universitas Halu Oleo Kendari Dr Muhammad Najib Husain SSos MSi, dan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Suktra yang diwakili Hamdani Piabang.

Muhammad Kamil menyampaikan, pedoman TNI dalam pencegahan konflik-konflik sosial yang ada pada masyarakat, yakni dengan menguasai lima teritorial yaitu kemampuan intelijen teritorial, manajemen teritorial, penguasaan wilayah, pembinaan wilayah dan pembinaan komunikasi sosial.

Sementara, Najib Husain mengungkapkan, ada dua faktor yang bisa menimbulkan konflik komunal yakni karakteristik individual dan situasi.

Menurut dosen pascasarjana UHO Kendari ini, konflik sebenarnya merupakan bagian dari dinamika sosial yang lumrah terjadi di setiap interaksi sosial dalam tatanan kehidupan masyarakat.

“Konflik dapat berperan sebagai pemicu proses menuju pada pencapaian keseimbangan sosial. Veeger (1985) mengatakan melalui tawar-menawar, konflik dapat membantu terciptanya tatanan baru dalam interaksi sosial sesuai dengan kesepakatan bersama atau secara demokrasi,” terangnya.

Bahkan, tambah Najib, apabila konflik dapat dikelola dengan baik sampai batas tertentu dapat juga dipakai sebagai alat perekat kehidupan masyarakat ataubkehidupan berbangsa.

“Pasar juga merupakan pembangun toleransi beragama. Kesadaran kolektif minoritas terhadap mayoritas, kesadaran mayoritas terhadap minoritas dan menyadari perbedaan-perbedaan adalah sebagian cara modal sosial untuk pencegahan dan penanganan konflik komunal,” tandas Najib.

Di tempat yang sama, Hamdani menuturkan, diperlukan sistem kewaspadaan yang mantap agar sedini mungkin mampu memprediksi, mendeteksi dan mengidentifikasi potensi ancaman.

Menurut dia, potensi ancaman yang perlu diwaspadai yaitu aksi teroris, konflik komunal, separatisme, narkoba, kejahatan trans- nasional, gangguan kamtibmas tingkat tinggi dan perusakan hutan.

“Kemampuan menganalisis Latar belakang terjadinya suatu masalah sangat penting, segera temukan solusi yang terbaik atasi kerawanan atau ancaman, memiliki kepekaan tinggi terhadap perkembangan konflik sosial yang menimbulkan keresahan dan ketegangan sosial di dalam masyarakat,” ujar Hamdani.

Lebih lanjut Hamdani mengingatkan agar masyarakat memiliki rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya, meyakini bahwa tindak deteksi dan cegah dini utamakan tindak preventif daripada represif, karena cost nya lebih rendah dan efek negatifnya lebih kecil daripada giat penindakan terhadap suatu masalah.

Penulis: La Ode Kasman
Editor : Jumaddin Arif Tobarani

Tidak ada komentar: