Cari Blog Ini

Mengapa Banyak Mantan Jenderal Ogah Gabung Ke Prabowo, Siapa Yang Merakyat, Jokowikah Atau Prabowokah? (1)

SATURDAY, MAY 7, 2016

FAKTAMEDIA.NET - Assalamualaikum Wr Wb
Kita tes logika yuk……antara dua pelayan rakyat ini siapakah yg benar benar tulus dan hebat.

He he he Mengapa Banyak Mantan Jenderal Ogah Gabung Ke Prabowo, Siapa Yang Merakyat, Jokowikah Atau Prabowokah.

Tahukah Anda
Ada pertanyaan umum :”mengapa banyak mantan Jenderal tidak suka gabung pada Prabowo, terutama kalangan mantan Jenderal non Muslim, masalahnya mereka sebenarnya tentang SDM mereka, yang ternyata tidak mampu menyaingi kedahsyatan Sumber Daya Manusia Prabowo Subianto. Terutama non Muslim, mereka yang tidak akan tenang dengan kebangkitan seorang Prabowo, apalagi antara mereka dan Prabowo sering konflik, selama Prabowo masih mengabdi sebagai prajurit.
Pikiran kotor mereka adalah, pantaskah seorang Prabowo yang pernah menjadi bawahan saya, yang diperintah saya, dan pernah saya mutasi kebogor atau dipecat dengan hormat oleh BJ Habibi dengan status pensiun, tiba tiba melangkahi kepala saya mau jadi presiden, lalu mau ditaruk di mana muka saya, bagaimana nasib saya, anak saya dan posisi saya kedepan ?. itulah gundah gulana para mantan Jenderal yang menjadi atasan Prabowo, tak akan pernah rela dirinya dipimpin seorang Prabowo.
Kalau diterjemahkan pada bahasa rakyat, Jokowikah yang suara rakyat, atau Prabowo ?. sedangkan dukungan mantan mantan jenderal diarahkan pada Jokowi, mereka yang merasa tak punya muka dengan kemampuan Prabowo, semuanya bergabung dengan Jokowi atau PDIP, lalu siapa sebenarnya yang suara rakyat. Jokowikah dengan sejumlah besar mantan Jenderal yang bergabung di dalam, atau prabowo yang memang merakyat, yang didukung oleh rakyat.
Masyarakat bisa menilai dan birsikap peka atas Jokowi dan Prabowo, siapa diantara kedua tokoh yang memang mendapat dukungan rakyat, Jokowikah, Prabowokah. Orang yang cerdas bisa membaca siapa di balik Jokowi, ada mantan panglima Jenderal Wiranto, ada Luhut panjaitan dan beberapa mantan jenderal lainnya yang berada dibelakang calon PDIP.
Mantan Mantan Jenderal Pendukung PDIP Atau Jokowi.
Kalau bukan lelucon PDIP mengusik Prabowo, maka yang lebih dekat dengan pelawak mantan mantan Jenderal yang tak punya dukungan rakyat, ramai ramai hijrah ke PDIP, juga menotok jalan Prabowo, agar tidak naik ke Kursi satu, soalnya dimata mereka akan menjadi alamat buruk, jenderal jenderal dulu yang pernah menjadi atas Prabowo bisa saja tak henti di rundung bara panas yang membakar hatinya. Mereka diantaranya
1.Ryamizard Ryacudu (menantu mantan wapres Try Sutrisno-agen Benny untuk persiapan bila Presiden Soeharto mangkat).
2. Agum Gumelar-Hendropriyono (dua malaikat pelindung/bodyguard Megawati yang disuruh Benny Moerdani)
3.Andi Widjajanto (anak Theo Syafeii)
4.Fahmi Idris (rumahnya adalah lokasi ketika ide Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan Mei 1998 pertama kali dilontarkan Benny Moerdani
5.Sutiyoso;
6.Wiranto [Lho, Wiranto anak buah Benny Moerdani? Benar sekali, bahkan Salim Said dan Jusuf Wanandi mencatat bahwa Wiranto menghadap Benny Moerdani beberapa saat setelah dilantik sebagai KSAD pada Juni 1997. Saat itu Benny memberi pesan sebagai berikut: “Jadi, kau harus tetap di situ sebab kau satu-satunya orang kita di situ. Jangan berbuat salah dan jangan dekat dengan saya sebab kau akan dihabisi Soeharto jika dia tahu.”
(Salim Said, halaman 320)]

(bersambung)   

》》》

Tidak ada komentar: