Rabu, 18 Mei 2016
POSMETRO INFO - Menteri Pertahanan mengatakan bahwa, salah satunya symposium yang diadakan beberapa waktu lalu dapat menimbulkan gejolak. Terlebih bila ada di antara cucu-cucu atau simpatisan komunis (baca: PKI) yang memperlihatkan simbol-simbolnya.
"Jadi, kalau ada pertemuan yang lalu muncul ini dan itu, hal ini dapat menimbulkan pertumpahan darah. Ini bukan memprovokasi, tetapi mengingatkan,” demikian kata Jend TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, beberapa waktu lalu dalam acara tatap muka dengan ormas-ormas dan kelembagaan yang notabenenya menjunjung nilai-nilai nasionalis, di Jakarta.
Sebagai pejabat negara ia hanya mengingatkan bahwa jangan ada lagi kekacauan yang timbul. “Sebagai Menhan, saya menginginkan negara ini damai. Tidak rebut-ribut apalagi ada pertumpahan darah.”
Ia meminta kepada pihak atau siapapun untuk tidak menganggap hal ini remeh. Apa yang dimungkinkan dapat saja terjadi bila masyarakat lengah.
“Menjadi tugas semua komponen bangsa untuk membela negara sesuai UUD 1945 sesuai peran dan profesi masing-masing. Ancaman saat ini tidak didominasi oleh militer saja tetapi menjadi multidimensi. Karena itu, Bela Negara bukan saja tugas TNI saja, melainkan seluruh warga negara.”
Selain itu ia meminta kepada segenap warga untuk membantu memantau dari sosial media yang dinaggap telah massif perihal PKI ini.
“Meminta ormas yang setia pada Pancasila untuk mewaspadai penyusupan ideology komunis yang masuk melalui media sosial yang dikemas menarik, terutama bagi anak-anak muda.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar