Cari Blog Ini

Genghis Kahn – Sang Penakluk Mongol dan Peran Besar Dinastinya Terhadap Penyebaran Agama Islam di Daratan Asia

Selain pandai dan tegas dalam memimpin dan berpolitik, Genghis Kahn juga sangat lihai dalam memilih pengikut dan orang-orang yang menjadi kepercayaannya. Hal ini lah yang menjadikan dinastinya berlangsung lama dan bertahan hingga berabad-abad.


Sejarah mencatat bahwa Ia adalah tokoh penakluk dunia yang berhasil menguasai hampir dari setengah bagian bumi. Genghis Kahn bukanlah kaisar biasa. Imperiumnya bahkan mengalahkan kekuasaan Alexander yang Agung, Napoleon Bonaparte, atau bahkan Hitler. Kelihaiannya dalam memimpin dan berpolitik membuatnya berhasil mengakarkan, mengorganisasi, dan mewariskan kekaisarannya kepada keturunannya selama berabad-abad.

Genghis Kahn & Masa Kecilnya yang Getir

Genghis Kahn terlahir dengan nama Temüjin (dibaca Temuchin/TiemuZhen), sekitar tahun 1162-1167, di tepi sungai Onon - Mongolia. Ia merupakan anak seorang kepala suku kecil bernama Borjigin.

Masa kanak-kanaknya dijalaninya dengan cukup berat. Pada umur 9 tahun, ayahnya tewas diracun oleh suku lawannya. Hidupnya semakin susah dan terasing tatkala haknya sebagai penerus kepala suku digantikan oleh orang lain karena usianya masih terlalu kecil.

Keluarganya pun diusir untuk menghindari perebutan kembali kekuasaan atas suku tersebut. Tak hanya itu, di saat remaja, ia pun diburu untuk dibunuh dan berhasil di tangkap oleh suku Borjigin namun berhasil melarikan diri.

Pahitnya perjuangan membuatnya bangkit dan berusaha merebut kembali kekuasaan yang pernah dibangun oleh ayahnya. Hal ini menjadikannya petarung ulung dan penguasa yang sangat berpengaruh di dunia.

Upaya Bangkit dan Membangun Kekuatan untuk Menyatukan Mongolia

Dengan keberanian dan kepandaiannya berdiplomasi serta mengintimidasi, setahap demi setahap Temüjin berhasil menghancurkan musuh-musuhnya dan  menyatukan suku-suku yang ada di Mongolia.

Pada tahun 1206 suku-suku tersebut mengadakan permusyawaratan dan memberi julukan kehormatan “Genghis Kahn” kepada Temüjin, yang artinya“Kaisar Semesta”.

Membangun kekuatan dalam upaya membentuk kekaisaran Mongolia yang besar bukanlah upaya yang mudah. Genghis Kahn harus melawan Hwa Sia di Timur Laut Cina, kekaisaran Chin di kawasan utara Cina, Kwarzen Muhammad di Persia Asia tengah, Rusia, Afganistan, hingga India Bagian Utara.

Sebagai Penguasa, ia sangat ditakuti lawan-lawannya. Sosoknya dikenal sangat kejam. Sejarah mencatat, di bawah kepemimpinannya, ia telah membinasakan sekitar 40 juta orang, atau sekitar 11% dari populasi dunia saat itu.

Ia diperkirakan juga telah menghabiskan sekitar ¾ populasi Iran ketika berperang melawan kekaisaran Khwaren Muhammad.

Ekspansi dan Perluasan Kekuasaan Dinasti Mongolia di Daratan Eurasia

Ekspansi Mongolia terjadi pada abad ke-13. Selama sekitar satu dasawarsa Genghis Kahn berhasil menekan dan menebar teror di benua Eropa dan Asia.

Dengan menggunakan pasukan berkuda, pada tahun 1214, Genghis Kahn menyasar ke arah selatan dan menaklukan Beijing. Ia menduduki sebagian besar wilayah Cina dan mendirikan dinasti Yuan.

Tahun 1219, ia mulai bergerak ke arah barat. Pasukannya menerobos ke daratan Eropa setelah berhasil menaklukan kawasan Asia Timur laut.

Di tanah Eropa, Genghis Khan berhasil mengalahkan Rusia, menundukkan Kekaisaran Persia, serta mencaplok Hongaria dan Polandia. Selama delapan tahun tersebut, pasukan Mongolia suskes mengancam keamanan benua tersebut.

Setelah ekspansi di daratan Eropa, Genghis Kahn pun mendirikan kekaisaran berdampingan (Eropa dan Asia) terbesar yang pernah ada di dunia. Berdasarkan catatan sejarah, daerah kekuasaannya terbentang seluas kurang lebih 12 juta meter persegi. Sebuah ekspansi luar biasa luas yang ditempuh dengan komando tradisional serta sistem transportasi primitif.

Akhir Kepemimpinan dan Keberlanjutan Dinasti Genghis Khan

Selain pandai dan tegas dalam memimpin dan berpolitik, Genghis Kahn juga sangat lihai dalam memilih pengikut dan orang-orang yang menjadi kepercayaannya. Hal ini lah yang menjadikan dinastinya berlangsung lama dan bertahan hingga berabad-abad. Para penerusnya benar-benar mampu mengemban kepercayaan meneruskan mandat yang diberikannya.

2 tahun setelah kembalinya Genghis Khan ke Mongolia dari penyerangan di India Utara—tepatnya pada tahun 1227—ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Sesaat sebelum wafat, ia meminta putera ketiganya, Ogadai, untuk menjadi penggantinya. Ogadai merupakan panglima perang yang hebat. Perjuangan ayahnya pun dapat dilanjutkan dengan sangat baik.

Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil meneruskan penyerbuan ke Cina dan Eropa. Namun di tahun 1241 Ogadai meninggal dunia, pasukan Mongol pun mundur meninggalkan Eropa dan tidak pernah kembali.

Masa kepemimpinan kekaisaran Mongolia dilanjutkan oleh cucu Genghis Khan, yaitu Mangu Khan dan Kubilai Khan. Dinasti ini masih bertahan dan  Invasi pun terus dilakukan.

Pasukan Mongol merangsek terus ke Asia dan pada tahun 1279 imperium ini memiliki kekuasan yang paling luas sepanjang sejarah, mulai dari Polandia hingga India bagian utara, dan terus maju hingga ke Korea, Tibet, dan kawasan Asia Tenggara.

Kerajaan cucu-cucu Genghis Khan berlangsung hingga abad ke 16 di Rusia dan masih menguasai hampir seluruh daratan India hingga pertengahan abad ke 18.

Dinasti Genghis Kahn dan Penyebaran Agama Islam

Sekitar tahun 1258, bangsa Mongol di bawah pimpinan anak Genghis Khan, Hulagu, melakukan invasi ke Baghdad, pengaruh serangan ini kemudian menyebabkan dinasti Genghis Khan memeluk agama Islam.

Dinasti ini kemudian membangun kesultanan di India dan menjadikan islam sebagai agama resminya dan menyebutnya sebagai Dinasti Ihsan. Dinasti ini mencapai kemakmuran yang luar biasa hingga bisa menggagalkan imperialisme barat.

Inggris baru bisa masuk ke India pada abad ke 19 dan berupaya memecah belah kekuatan Islam di India dan Timur Tengah, yaitu dengan menerapkan politik divide & rule. Yaitu dengan memecah India menjadi tiga, yaitu Pakistan & Bangladesh sebagai negara beragama Islam, Srilangka dan Birma sebagai negara beragama Budha, dan India sebagai negara Hindu.

Keturunan Hulagu yang awalnya beragama kristen memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Khan. Dampak dari konversi agama ini mengakibatkan terjadinya kudeta oleh keponakannya sendiri yang bernama Arghun.

Arghun hanya mampu berkuasa selama 7 tahun, kemudian muncullah generasi dinasti Ihsan yang ke-7 dan menetapkan Agama Islam sebagai agama resmi di Persia (Timur tengah) dan mewarisi wilayah kekuasaan yang meliputi kawasan India.

Tidak hanya Itu, putra Genghis Khan yang berkuasa di wilayah tengah imperium Mongol, yaitu Dinasti Changathay, juga memperoleh dakwah tentang Islam dan membawa 16.000 pengikutnya mememeluk agama Islam.

Di kawasan Siberia, dipelopori oleh raja Kuchum Khan (cucu Genghis Khan), imperium Mongol berhasil menggantikan penyembahan Berhala, dan membawa sekitar 20.000 orang memeluk agama Islam.

Demikian seterusnya hingga akhir masa kekaisarannya. Imperium Mongolia yang didirikan oleh Genghis Khan hampir seluruhnya menjadikan Islam sebagai agama resmi di wilayah kekuasaannya, termasuk dinasti Kubilai Khan yang menguasai Cina selama 90 tahun.

Seandainya generasi Dinasti Genghis Khan, tidak menerima Islam, mungkin Agama Islam tidak bisa tersebar hingga seluas seperti sekarang ini.

Jejak Imperium Genghis Kahn di Tanah Jawa

Kubilai Khan yang memerintah di Beijing pada tahun 1260-1294 berusaha memperluas kekuasaannya, termasuk ke Jepang dan Jawa.

Pasukannya pernah datang ke kerajaan Singosari, namun Raja Kertanegara tidak mengakui kekuasaan Kubilai Khan.

Kubilai Khan tidak menyerah, ia mengirim kembali pasukannya dan menyerang Kertanegara. Namun pada kedatangannya kali ini, kerajaan Singosari sudah digantikan oleh kerajaan Hindu Kediri.

Hal ini dimanfaatkan oleh Widjaja, menantu Kertanegara, untuk mengarahkan pasukan Kubilai Khan untuk menyerang Kerajaan Kediri, kemudian didirikanlah kerajaan Majapahit pada tahun 1294 di Mojokerto – Jawa Timur.

Demikianlah sedikit catatan sejarah mengenai sosok penakluk Genghis Khan dan Kelanjutan Dinastinya. Semoga bisa menambah wawasan Anda mengenai Imperium Mongolia yang pernah berhasil menguasai sebagian besar Eropa dan Asia, juga mengenai pengaruhnya terhadap penyebaran Agama Islam di Asia.


 

Tidak ada komentar: