Selama sebulan penuh pesawat intai canggih yang dimiliki TNI AU berputar-putar diatas lokasi sandera untuk melakukan pengintaian dan pemotretan terkait situasi dibawahnya.
Tidak hanya itu, pesawat intai ini juga memandu pasukan khusus TNI didarat agar bisa melakukan penyusupan dengan aman.
Selama melakukan pengintaian, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) ini terus memberikan informasi secara simultan dan terus menerus pada stasiun darat terkait keadaan medan, kontur geografis dan kekuatan musuh yang dilihatnya. Sampai akhirnya operasi pembebasanpun dapat dilakukan dengan aman tanpa jatuh korban dipihak sendiri.
Keberhasilan pembebasan sandera di Papua ini mengulang keberhasilan Kopassus dan Kostrad dibawah Prabowo saat pembebasan sandera di Mapeduma tahun 1996 lalu. Dimana saat itu TNI juga menggunakan UAV pinjam dari Singapura untuk memburu dan mengawasi gerak gerik musuh dibawahnya.
Bedanya, saat ini TNI sudah memiliki sendiri pesawat tanpa awak tersebut. Pesawat canggih ini namanya adalah Aerostar dan merupakan pesawat terbang tanpa awak yang dimiliki Skuadron 51 TNI AU dari Lanud Supadio Kalimantan.
Aerostar disebut sebagai TUAV (Tactitcal Unmanned Aerial Vehicle) karena perannya sebagai eksekutor dari peran intelijen, pengintaian udara, dan akuisisi target. Dengan bekal kemampuan MALE, PTTA ini dapat melakukan tugas intai dan intelijen secara real time pada coverage yang luas dalam waktu yang lama
(@liputankhusus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar