Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar :
“Purnawirawan TNI-Polri wajib menjaga dan membela Pancasila sebagai ideologi Negara.”
Sebagai organisasi yang berwatak pejuang, Legiun Veteran Republik Indonesia, Persatuan Purnawirawan TNI-Polri dan Warakawuri PEPABRI, Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Lut dan Udara serta Persatuan Purnawirawan Polri, wajib membela Pancasila sebagai ideology Negara. Ketika diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka, 25 Juli, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, mewakili para pimpinan purnawirawan TNI-Polri, menyatakan mendukung tindakan pemerintah untuk melarang organisasi anti Pancasila.”
“Bapak Presiden dan bangsa Indonesia tidak perlu ragu terhadap komitmen kami para purnawirawan TNI-Polri untuk membela Pancasila,” tegas Agum. Setiap upaya yang ingin mengganggu apalagi mengganti Pancasila dengan ideology lain, maka mereka harus berhadapan dengan kami para purnawirawan TNI-Polri. Kita mendukung tindakan tegas Pemerintah untuk melarang organisasi yang menjadi predator Pancasila. Dalam hal Pancasila, para purnawirawan tidak boleh bersikap netral, tetapi harus tegas tanpa ragu membela Pancasila.” Pedoman kami tetap Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Tri Brata, sehingga tak ada alasan untuk tidak membela Pancasila,” tegas Agum Gumelar.
Dalam kesempatan itu Presiden menjelaskan perkembangan pembangunan di Indonesia, terutama pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia, dan perkembangan permasalahan bernegara yang aktual.
Acara yang berlangsung di ruang tengah Istana Merdeka, diselenggarakan setelah acara Praspa Prasetya Taruna Akademi Militer di Istana yang langsung dipimpin Presiden Jokowi. Acara pertemuan silahturahmi Presiden Jokowi yang didampingi Mentri Sekretaris Negara Pratikno, dengan pimpinan purnawirawan TNI-Polri di Istana Merdeka, diakhiri dengan santap siang dengan hidangan antara lain, soto, yang khusus dimasak oleh Ibu Negara Iriana Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar