KNIL - Tentara Kerajaan Belanda yang Isinya Pemuda Indonesia, Sejarah Pembentukan KNIL, Anggota Tentara KNIL, Diskriminasi Pribumi Tetap Berjalan, Perang Saudara Akibat KNIL, Pembubaran KNIL dan Awal Kebangkitan TNI
Hukum di Belanda melarang adanya pasukan berkebangsaan asli Belanda tinggal di negara jajahan. Akhirnya, di kawasan jajahan seperti Indonesia, Belanda hanya memiliki tentara bayaran yang mayoritas berasal dari negara Eropa seperti Belgia, Swiss, Jerman, dan Prancis. Para tentara bayaran ini akan dimasukkan dalam satuan KNIL yang bekerja habis-habisan untuk menumpas pemberontakan pribumi Indonesia.
Masih tentang KNIL, pasukan yang dipersenjatai oleh Belanda ini juga banyak yang berasal dari Indonesia. Mereka dibayar dan sangat loyal dengan Belanda meski harus berperang dengan saudaranya sendiri. Mari sejenak mengingat kiprah KNIL saat membela Belanda di masa lalu.
Sejarah Pembentukan KNIL
Berakhirnya Perang Jawa pada tahun 1830 membuat Belanda kehabisan banyak sekali pasukan yang mati akibat perang. Untuk mengatasi hal ini, Belanda akhirnya membentuk sebuah organisasi militer mandiri di kawasan Hindia Timur. Keadaan ini membuat Belanda membentuk organisasi KNIL yang anggotanya merupakan pasukan bayaran dari kawasan Eropa, Afrika, dan Pribumi.
Pasukan yang dibentuk oleh Belanda ini difungsikan untuk menumpas pemberontakan. Pasca Pangeran Diponegoro melakukan serangan besar-besaran, Belanda masih trauma dan memilih waspada jikalau ada serangan dadakan di Pulau Jawa.
Anggota Tentara KNIL
Awalnya tentara KNIL hanya didominasi oleh serdadu yang berasal dari Eropa saja. Namun, mahalnya bayaran tentara Eropa dan larangan beberapa negara untuk merekrut tentara ke Hindia Belanda membuat kompeni ini kelimpungan. Akhirnya mereka merekrut pasukan dari Afrika yang akhirnya dinamai londo ireng dan juga pribumi yang mudah sekali ditipu dan loyal asal mendapatkan bayaran yang menggiurkan.
Akhirnya sejak dibentuk pada awal 1930-an, jumlah tentara KNIL yang berasal dari pribumi mencapai 33.000 ribu jiwa atau 71 persen dari jumlah total tentara KNIL. Tentara-tentara itu direkrut dari Jawa sebanyak 13.000 orang, Manado sebanyak 5.000 orang, Ambon sebanyak 4.000 orang, dan sisanya berasal dari daerah seperti Sumatra dan Kalimantan.
Diskriminasi Pribumi Tetap Berjalan
Meski telah menjadi tentara bayaran, para serdadu KNIL yang berasal dari pribumi tetap diperlakukan dengan tidak baik. Mereka tidak akan pernah mencapai posisi perwira tinggi meski memiliki prestasi yang tinggi. Pemerintah Belanda menganggap pribumi tidak berhak disejajarkan dengan rasa kulit putih meski prestasinya sama atau biasa saja.
Permasalahan pangkat membuat gaji tentara KNIL pribumi cenderung lebih sedikit ketimbang yang berkulit putih. Jika prajurit KNIL berasal dari negara Eropa mendapatkan 300 gulden sebulan, maka prajurit pribumi mendapatkan gaji kurang dari itu. Mengetahui diskriminasi ini para prajurit KNIL pribumi tidak bisa melakukan apa-apa karena takut dihukum kalau melakukan protes.
Perang Saudara Akibat KNIL
Bagi prajurit KNIL, membantai pemberontak yang berasal dari pribumi adalah sebuah kewajiban. Tidak peduli apakah yang diserang masih teman atau bahkan keluarga sendiri. Jika perintah sudah dikumandangkan, maka penyerangan akan dilakukan tanpa belas kasihan. Saudara membantai saudara. Pribumi Indonesia membantai sesamanya meski itu terlihat sangat sulit.
Pembubaran KNIL dan Awal Kebangkitan TNI
Pasca Konferensi Meja Bundar di tahun 1950, KNIL akhirnya dibubarkan secara resmi. Para serdadu yang dahulu membantu Belanda secara loyal diperkenankan untuk ikut membela Indonesia. Mereka akhirnya ikut masuk ke dalam TNI dan membentuk organisasi militer Indonesia ini semakin berkembang dengan pesat.
KNIL adalah potret kelam Indonesia di masa lalu di mana saudara sedarah justru membantu penjajah untuk menguasai Indonesia. Demi uang dan kekuasaan, banyak orang melupakan jati dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar