Kaum oportunis adalah orang-orang yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan diri mereka sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan orang banyak.
Dampaknya terciptalah orang-orang picik atau berwawasan sempit, yaitu orang-orang yang tidak suka dengan keberagaman dan lebih memperhatikan kepentingan kelompok serta orang-orang yang sama sekali tidak bisa menghargai perbedaan Suku Agama dan Ras (SARA).
Sikap kepicikan oportunitas saat ini sangat rawan bagi seluruh anak bangsa, dimana rasa egoisitas dan individualis lebih diutamakan ketimbang persatuan dan kebersamaan atas kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Pengertian oportunis berasal dari sifat manusia yang tidak pernah puas akan segala sesuatu yang dia peroleh, dia mengambil segala kesempatan serta peluang yang ia peroleh walau itu sangat kecil sekali dan dalam situasi dan kondisi seperti apa pun itu, ia selalu mengambilnya dan tanpa memikirkan orang lain disekitarnya.
Oportunis itu cenderung berpikir pintar dalam berperan dan bergaul dengan teman-temannya, contohnya saja dalam kehidupan kita sehari-hari, oportunis sangat memilih-milih teman dalam pergaulannya sehari-hari, dimana ia lebih memilih teman yang punya duit lebih yang menjadi temannya dan melupakan temannya yang punya kekurangan ekonomi.
Tujuannya pun sangat jelas demi mementingkan dirinya dan mengambil keuntungan lebih dari temannya yang mempunyai kelebihan ekonomi tersebut.
Sifat oportunis ini cenderung egois, karena ia hanya mementingkan dirinya pribadi dan tidak mau berbagi keuntungan lebih kepada orang sekitarnya.
Gawat sekali jika sampai oportunisme ini bisa sampai kepada ranah politik di negeri kita ini.
Bayangkan seandainya ada pejabat kita yang terkena sama oportunisme ini, yang tadinya hanya merugikan seseorang atau sekelompok orang, tapi jika berbicara tentang politik dan para pejabat, pastinya kita akan mengetahui bahwa rakyatlah yang menjadi korban dari oportunisme ini sendiri.
Solusi mengatasi oportunisme itu cukup dengan "SIMPLE" (Singkat, Mantap, Praktis, dan Lengkap)
Diantaranya sebagai berikut :
1. Meningkatkan kekolektivitas
Kolektivitas merupakan sebuah bentuk kerjasama demi mencapai tujuan bersama.
Dengan meningkatkan kekolektivisan berarti kita mampu mengatasi oportunisme dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.
Menyadari akan pentingnya kolektivitas dalam sebuah kelompok pula kita bisa saling menguatkan diri dalam berbagai polemik yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kita.
2. Bangun kesadaran dari diri sendiri
Sebenarnya oportunisme itu muncul dari ketidak sadaran kita akan apa-apa yang akan kita tuju kedepannya, seperti hal-hal penting yang bisa menjadikan kita pribadi yang bahagia tanpa harus mengorbankan seseorang di sekitar kita.
Hal ini patut kita sadari bahwa oportunisme itu adalah sebuah hal yang tidak perlu kita dekati dan kita tuju.
Karena banyak hal selain langkah itu yang dapat kita pilih sebagai tindakan kita dalam mencapai kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar