Pada saat Pepabri melakukan Munas ke VII tanggal 20 Juni 1977 di Asrama Haji Bukit Duri Jakarta Selatan, para pendiri FKPPI yang antara lain yaitu :
1. Drs. Surya Paloh.
2. J.P. Yoseano Waas.
3.Tjokro Supriyanto, BA.
4. Prof. DR . Karel S. Waas.
5. Ir. Wisnu Batubara
6. Capt Haribowo.
7. Agus Santoso, SH.
Mereka membentuk . satu . wadah . pembinaan . putra-putri . ABRI . dengan . beberapa . alternatif nama, antara . lain :
- P4-I (Persatuan Putra Putri Purnawirawan Indonesia).
- P4-ABRI (Persatuan Putra Putri Purnawirawan ABRI).
Setelah melalui suatu proses yang panjang disepakati untuk diberi nama FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia).
Pada tanggal 12 September 1978 saat ulang tahun Pepabri di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta, diumumkan dan disahkan berdirinya FKPPI maka untuk pertama kalinya dibentuk Pengurus Besar FKPPI dengan susunan pengurus, Drs. Surya Paloh sebagai Ketua Umumnya dan Karel S. Waas sebagai Sekjen yang dikukuhkan melalui SK dari Pengurus Besar Pepabri. Sejak itulah tanggal 12 September 1978 untuk selanjutnya ditetapkan sebagai hari lahirnya atau terbentuknya FKPPI.
Setelah itu tahun 1981 diselenggarakan Munas I di Jakarta, terpilih sebagai Ketua Umum Drs. Surya Paloh yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Yoseano Waas untuk periode 1981-1984. Kemudian setelah Munas I ini, perkembangan organisasi ini begitu cepat dengan terbentuknya kepengurusan di tingkat daerah (propinsi), cabang (kota/kabupaten) bahkan hingga rayon-rayon (kecamatan-kecamatan).
Pada Munas II di Tugu Bogor, terpilih Ketua Umum Djoko Mursito Humardhani dan Drs. Gazie M. Yusuf sebagai sekjen untuk masa bakti 1984-1987.
Pada Munas III di Magelang tanggal 10-13 November 1987 terpilih Ir. H. Indra Bambang Utoyo didampingi Haryadi Anwar sebagai sekjen (1987-1990).
Pada Munas III ini kepanjangan FKPPI yang awalnya bernama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia, berubah menjadi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI.
Pada Munas IV tanggal 24-26 November 1990 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta,terpilih kembali Ir. H. Indra Bambang Utoyo sebagai Ketua Umum dan Asep R. Sujana sebagai Sekjen (1990-1993).
Pada Munas V di Jakarta Asep R. Sujana terpilih sebagai Ketua Umum didampingi oleh Bahriyoen Sucipto sebagai Sekjen (1993-1998).
Pada tahun 1995 karena tuntutan zaman untuk mengembangkan wadah FKPPI maka terjadilah Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada tanggal 12 september 1995.
Salah satu keputusan penting dalam Muslub tersebut adalah merubah nama FKPPI yang selama ini dikenal sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi Generasi Muda FKPPI (GM-FKPPI) dengan tetap melanjutkan masa bakti hingga 1998.
Pada saat bersamaan dibentuklah wadah baru yang bernama FKPPI sebagai wadah berhimpun bagi anggota FKPPI yang berusia 40 tahun keatas yang dideklarasikan pada saat peringatan HUT FKPPI ke-17 pada tanggal 12 September 1995 di Balai Sidang Senayan Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertama kalinya adalah H. Bambang Trihatmojo didampingi Ir. Indra Bambang Utoyo sebagai Sekjen.
Kedua organisasi ini baik FKPPI maupun GM FKPPI mempunyai jiwa dan semangat yang sama, dan komposisi kepengurusannyapun saling kait mengkait agar terjadi sinergitas. Walaupun kedua organisasi ini mempunyai lambang yang berbeda namun hampir sama serta masing masing memiliki AD/ART namun karena platformnya yang sama dan dilahirkan dari sumber yang sama maka sering diistilahkan bahwa antara FKPPI dan Generasi Muda FKPPI adalah "Dua Raga Satu Jiwa".
Pada Munas VI GM-FKPPI tanggal 13-15 Februari 1998 di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Adiguna Sutowo didampingi oleh Erwin M. Singajuru sebagai Sekjen.
Pada Munas VII tanggal 12-16 Oktober 2003 dilaksanakan Munas secara bersama-sama antara FKPPI dan GM FKPPI di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta dimana untuk FKPPI terpilih sebagai Ketua Umum Ponco Sutowo dengan Bahriyoen Sucipto sebagai sekjen (2003-2008). Sedangkan untuk GM FKPPI terpilih Dudhie Makmun Murod sebagai Ketua Umum dengan Sayed M. Muliadi sebagai Sekjen dengan masa bakti kembali menjadi 3 tahun (2003-2006).
Pada tanggal 27-29 Maret 2015 Musyawarah Nasional VIII Keluarga Besar FKPPI di Lembah Tidar, Akademi Militer, Magelang yang dihadiri oleh kader FKPPI dari seluruh Indonesia berjumlah total 3575 orang, yang terdiri dari 1092 peserta dan 2283 pendukung telah menghasilkan sebuah deklarasi yang meleburkan 2 (dua) organisasi yaitu: Generasi Muda FKPPI dan FKPPI sehingga terbentuk sebuah organisasi baru bernama Keluarga Besar FKPPI. Berikut ini naskah lengkap dari deklarasi tersebut.
“Deklarasi Peleburan Menjadi Satu Generasi Muda FKPPI dan FKPPI”
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Kami Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-POLRI yang tergabung dalam Keluarga Besar FKPPI yang didirikan pada tanggal 12 September 1978, yang kemudian pada tanggal 12 September 1995 dikembangkan menjadi 2 (dua) organisasi, yaitu: Generasi Muda FKPPI sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan FKPPI sebagai Organisasi Kemasyarakatan, yang memiliki Semangat Dua Raga Satu Jiwa.
Setelah dua puluh tahun berjalannya dua organisasi ini, maka sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, dipandang perlu disatukan kembali untuk keutuhan dan kepentingan organisasi kedepan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan efektifitas pengabdian bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan kesepakatan besama pada Rapat Koordinasi Nasional Generasi Muda FKPPI dan FKPPI di Manado tanggal 13 Februari 2015 dan hasil keputusan Munaslub Generasi Muda FKPPI dan keputusan Munas FKPPI tentang Peleburan Menjadi Satu, pada hari ini, Sabtu, tanggal 28 Maret 2015, kami Generasi Muda FKPPI dan FKPPI yang hadir di Lembah Tidar, Akademi Militer, Magelang, dengan dilandasi oleh semangat musyawarah mufakat dan semangat kebersamaan, serta didorong oleh keinginan luhur dan kesadaran sepenuhnya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan Keluarga Besar FKPPI, maka kami Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-POLRI yang tergabung dalam Keluarga Besar FKPPI bersepakat bulat:
1.Generasi Muda FKPPI dan FKPPI menjadi satu organisasi yaitu: KELUARGA BESAR FKPPI, yang selanjutnya disebut FKPPI.
2.Menetapkan Ketua Umum FKPPI, Saudara Pontjo Soetowo sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar FKPPI dan Ketua Umum Generasi Muda FKPPI, Saudara Hans H. Silalahi sebagai Ketua Harian Pengurus Pusat Keluarga Besar FKPPI Masa Bakti 2015-2020.
3.Memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum Generasi Muda FKPPI dan Ketua Umum FKPPI untuk menyusun komposisi dan personalia Pengurus Pusat FKPPI.
4.Pembentukan Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Pengurus Rayon FKPPI akan diatur lebih lanjut melalui Petunjuk Pelaksanaan Pengurus Pusat Keluarga Besar FKPPI dalam waktu yang sesegera mungkin.
5.Dalam rangka konsolidasi pembentukan Pengurus Daerah, Cabang dan Rayon FKPPI diberikan waktu masa transisi paling lama 3 (tiga) tahun.
6.Rumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dihasilkan oleh Tim Pengarah Gabungan dari Generasi Muda FKPPI dan FKPPI yang dibentuk dalam Rapat Koordinasi di Manado, yang telah disetujui oleh masing-masing Ketua Umum, diserahkan kepada Pengurus Pusat FKPPI untuk dilaksanakan dan disampaikan ke seluruh jajaran FKPPI se-Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan roda organisasi dan akan disempurnakan pada Munas tahun 2020.
Deklarasi ini dilaksanakan dengan kesadaran akan tanggung-jawab kami sebagai Putra-Putri Bangsa Indonesia yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam melanjutkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi pengabdian dan perjuangan kita bersama.
Lembah Tidar, Akademi Militer, Magelang, 28 Maret 2015
Atas nama Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-POLRI Seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar